Hari #03 - Menikmati Sisa Hari

Merasakan kekecewaan sekaligus sedikit kelegaan.
Kecewa karena Herlina masih saja tidak bisa bersikap tegas. Terhadapku maupun terhadap dirinya.
Kecewa karena Herlina malah menyebutku penyebab sakitnya.
Ya. Hari ini ia sakit. Bolak-balik ke kamar mandi. Dan mengeluhkan ulu hatinya sakit.
Sialnya, entah kenapa, malah aku yang dituduh jadi penyebab sakitnya.
"Ntah kenapa Ɣğ‎​ selalu κªmϋ berikan padaQ adalah kesakitan Ɣğ‎​ berlebihan, padahal aq selalu memberimu kebahagian, jadi skrg biarkan aq sendiri,,,, "
Aku tak keberatan membiarkanmu sendiri. Juga tidak keberatan untuk melangkah pergi, bila memang sudah tidak diinginkan. Tapi kok sepertinya aku ditahan dan tidak diizinkan melangkah maju.
Aku merasa bodoh. Merasa begitu rendah.

"Kekecewaanmu terhadapnya - mungkin ujian bagi cintamu, atau pemberitahuan untuk mempertimbangkannya kembali"
Benarkah?

Tapi ada sedikit  rasa lega buatku hari ini. Akhirnya ia setuju untuk mencoba melihat apa yang akan terjadi dalam 100 hari. Aku mendapat kesempatan untuk memegang kendali. Aku cuma ingin memiliki kendali atas kehidupanku sendiri, atas masa depanku.
Aku mungkin tak tahu banyak, tapi aku tahu aku mencintaimu. Dan itu lebih dari cukup buatku.
Aku akan menikmati sisa hari yang aku miliki. Sisa 98 hari untuk mencintaimu.
Semoga setiap jam, setiap menit, setiap detik bisa mengajarkan aku menjadi seorang yang lebih baik.
Setidaknya untuk diriku sendiri.