Seharian kuhabiskan dengan merenung dan berfikir.
Malam ini aku berangkat ke Medan.
Aku udah janji mau traktir Imel nonton Iron Man 3. Secara aku kalah, gitu lho.
A promise is a promise.
Dan laki-laki akan selalu menepati janjinya. Ciee....
Lalu masalahnya apa?
Ya, gak lebih gak kurang masih seputar janjiku pada Herlina.
Aku pernah berjanji padanya, aku akan menunggunya selama 100 hari.
Apapun jawabannya setelah 100 hari, aku akan terima.
Selama itu aku tidak akan pacaran dengan cewek (cowok juga..) manapun.
Akan kujaga diriku seperti apa terakhir kali ia berjumpa denganku.
Dengan kata lain, menjomblo lah selama ia berfikir dan mempertimbangkan.
Saya buaya.
Yang aku takutkan, apakah aku bisa menjaga diriku besok?
Nonton bareng, bareng cewek cakep (biar cuma teman, dia juga jomblo lhoooo...) apa iya, aku kuat?
Sekali lagi, saya buaya.
Buaya nggak akan pernah mau nolak bangkai.
Kalau dipikir-pikir lagi, bukankah semua sudah berakhir ketika ia menuduhku jadi penyebab para lelaki-tampan-baikhati-perkasa-kaya-lagipulatidaksombong-nya itu mundur secara teratur?
Haruskah kutepati janji ini?
Sudahkah ini berakhir?
Terus terang, inilah pertama kali aku datang ke Medan, dengan tujuan bukan untuk menemui Herlina.
Pertama sekali sejak aku mengenalnya.
Dan terakhir kali aku datang ke medan (bulan februari lalu...) rasanya aneh sekali, datang tanpa dijemput, datang tanpa diharapkan, dan sepertinya datang tanpa tujuan pasti.
Semoga kali ini kutemukan jawaban yang kucari.
If she's not the one, then stop me Lord....
Hentikan aku, ya Tuhan...
Hari #17 - Haruskah Aku Menepati Janji?
Saturday, April 27, 2013
100 Hari Menunggu Cinta