
Masih ingat jaman Friendster?
Itu lho, Social Media terpopuler di Indonesia sebelum otak kamu dirusak oleh Facebook dan Twitter.
Jauh sebelum orang mengenal Blackberry Messenger.
Jauh sebelum orang mengenal Galaxy Tab.
(Kayak udah terjadi 100 tahun aja...)
Hahahahaha.....
Yak.... Alasan kita bisa bertemu kembali setelah berpisah adalah gara-gara foto Friendster.
Kali ini udah terang, jack. Gak bakal takut lagi lah.
Waktu istirahat di kantorku, iseng-iseng aku buka Friendster
Tanganku gatal untuk mengetikkan namamu di kotak search friend.
Kulihat fotomu bersama seorang lelaki, bertelanjang dada (buset, bahasanya...), menggandeng tanganmu, berjalan keluar dari kolam renang air panas.
(Belakangan aku tahu, aku memang kenal dia, seorang teman sekelas adikku, sekaligus anak dari guru bahasa inggrisku saat SMU... Hidup ALONG!)
Dan..... Aku cemburu.
Aku cemburu.
Tapi aku boleh bersama orang lain?
Dering sekali, dua kali tiga kali dan diangkat.
Seperti gak ada kejadian apa-apa.
Hebat.
(Padahal kamu senang banget ya kan? Ya kan? Ngaku deeeehhh...)
Belakangan kamu memang mengaku sangat senang karena aku menghubungimu kembali.