Up


Ada sebuah film animasi yang jadi favoritku dan Herlina. Judulnya UP.
Film animasi yang dirilis tahun 2009 ini punya pesan moral yang cukup dalam, bahkan untuk kategori film animasi. Sekaligus membuktikan, kalau film animasi bukan lagi film yang hanya cocok ditonton oleh anak-anak. Karena kadang, film animasi pun cukup "berat" buat jadi konsumsi anak-anak.
Aku masih ingat, awalnya film ini dapat dari download (bajakers mania...)  tapi akhirnya kami sampai beli DVD nya supaya bisa ditonton berulang-ulang.

Berkisah tentang Carl Fredricksen (Edward Asner), kakek berusia 78 tahun, seorang pedagang balon memutuskan untuk mewujudkan mimpinya yaitu berpetualang dengan mengikatkan ribuan balon pada rumahnya dan terbang menuju Amerika Selatan. Namun rencananya menjadi mimpi buruk saat ia mengetahui bahwa seorang anak berusia 8 tahun bernama Russell (Jordan Nagai) ikut bersamanya

Ada banyak pesan moral yang bisa kita tangkap dari 15 menit awal dan 15 menit terakhir film ini.

Setiap orang harus mempunyai tujuan hidup.
Carilah pasangan hidup yang satu visi dan misi dengan kita untuk bersama-sama mewujudkannya. Jadi bukan karena cinta dulu baru mencocok-cocokkan tujuan hidup.

Seperti Mr. Fredricksen dengan isterinya walaupun tidak bisa memiliki keturunan namun visi dan misi hidup mereka bukan hanya karena keturunan tapi karena ingin meletakan rumah di atas Paradise Falls, yang letaknya menurut geografi merupakan salah satu tempat yang sudah hilang. Dengan satu visi dan misi inilah mereka mulai memupuk cinta mereka bahkan bisa terus hidup bahagia sampai tua, bahkan sampai maut memisahkan, akan tetapi tujuan hidup mereka tidak mati dan tetap hidup.

Tubuh bisa mati, tapi cinta akan tetap hidup.
Walaupun kita dan pasangan kita dipisahkan oleh maut sekalipun.

Seperti Mr. Fredricksen yang telah istrinya telah meninggal tapi tidak membuatnya patah semangat untuk hidup. Tapi dia tetap dengan sabar dan setia menjalani hidup sendiri dengan kenangan-kenangan indah bersama istrinya. Walaupun banyak rintangan tapi semangat hidup membuat Mr. Fredricksen terus berusaha hingga akhirnya tercapai walaupun tanpa istrinya di sisinya.

Tak perlu takut untuk hidup jika orang terkasih sudah tiada
Walaupun orang yang menurut kita adalah orang yang bisa mendukung dan mem back up kita sudah tidak ada, karena akan selalu ada orang-orang yang bisa menolong.

Seperti Mr. Fredricksen ini walaupun isterinya sudah meninggal namun semangat hidup tetap menyala-nyala. Meskipun usia mungkin tidak mendukung, kehadiran seorang anak kecil berumur 8 tahun yang bernama Russell ini telah membantunya.

A good movie. Worth to watch.